![]() |
| Cerita Dewasa Terbaru Kenikmatan Dalam Tidur Ku |
Saya
adalah seorang pengusaha kecil berusia 34 tahun, istri saya yang berusia 31 tahun adalah guru SMA. Kisah yang akan saya ceritakan ini terjadi setahun lalu,
tepatnya satu bulan sebelum puasa. Saya mempunyai pembantu bernama Desi.
Orangnya cukup tinggi, hampir setinggi saya yaitu kira-kira 167cm, semampai,
badannya langsing dengan kedua payudara yang masih sekal dan mencuat dengan
ukuran payudaranya kira-kira 34B. Saya hanya kira-kira saja, karena belum pernah
melihatnya.
Desi sudah
bekerja di rumah saya sejak tiga tahun yang lalu, yaitu sejak anak kedua saya
lahir. Ia sangat sayang terhadap anak saya. Istri saya pun percaya pada dia.
Karena istri saya bekerja maka semua urusan rumah tangga diserahkan
kepada Desi. Desi ini hanya tamat SMP, sekarang umurnya sudah 19 tahun. Lagi
segarnya memang.
Desi ini
sering ketiduran di sofa keluarga sambil menggendong anak saya sementara istri
saya telah tertidur pulas. Dekat sofa atau di depannya ada TV berukuran 34 Inc,
di samping sofa keluarga ada meja makan. Saya biasanya suka mengetik hasil
transaksi bisnis di meja makan itu sampai larut malam. Karena sering Desi ketiduran diatas sofa depan TV, lama-lama saya memperhatikan dia juga. Cantik
dan sensual juga si Desi ini pikir saya. Dengan kulit bersih sawo matang,
rambut terurai panjang sebahu, dan kaki jenjang. Selayaknya si Desi tidak
pantas jadi pembantu.
Saya tipe
suami yang setia. Belum pernah saya merasakan memek dan harumnya gadis lain
selain istri saya. Oh ya, istri saya cukup cantik dengan kulit putih mulus dan
body bahenol. Kalau sedang hubungan intim ia sangat liar sekali, nafsu sexnya
sangat besar. Kembali ke Desi, kadang-kadang waktu ia ketiduran di sofa,
belahan dadanya sedikit terlihat.
Pada suatu
malam saya lagi pengen maen, namun istri saya lagi datang bulan. Dan seperti
biasa, Desi pembantu saya ketiduran dekat sofa yang menghadap ke arah saya.
Saya iseng menghampirinya, dengan tangan gemetar, takut istri saya bangun. Saya
belai rambutnya, ia diam aja. Lalu saya usap-usap pipinya, ia diem
aja. Terus saya mulai raba-raba dadanya yang masih dalam bungkus bajunya,
sementara anak saya ia peluk sambil tidur. Saya mulai curiga ia ketiduran atau
cuma pura-pura tidur. Kemudian saya kecup keningnya, lalu matanya, dan mendarat
di bibirnya, dia pun masih diam saja.
Saya
penasaran. Saya mulai cium bibirnya, dan ia bergerak pelan. Saya kaget, kemudian
saya lepas ciuman saya. Ia tertidur lagi. Saya cium lagi bibirnya sambil tangan
saya membelai-belai payudaranya yang masih terbungkus bajunya. Saya jadi makin
penasaran, ia betul-betul tidur atau tidak. Saya takut juga. Terus saya duduk
di kursi makan menenangkan diri. Saya lihat Desi masih terpenjam matanya.
Tiba-tiba ia bangun karena anak saya dipelukkannya bangun minta susu. Terus Desi membuatkan susu untuk anak saya.
Setelah
memberi anak saya susu, anak saya tertidur lagi. Desi pamit ke saya untuk menidurkan
anak saya ke kamar anak saya yang pertama. Saya mengangguk sambil meneruskan
pekerjaan saya.
Setelah satu jam saya lihat Desi tidak keluar dari kamar anak
saya. Saya penasaran, kenapa ia tidak keluar dari kamar anak saya. Saya dekati
kamar anak saya, dan saya buka pintu pelan-pelan, takut ketahuan istri saya.
Tiba-tiba saya kaget, ternyata Desi tertidur pulas bersama anak saya. Dan yang
lebih membuat saya panas dingin adalah roknya tersingkap membuat paha mulusnya
terbentang dalam kondisi mengangkang.
Saya masuk
ke kamar pelan-pelan. Terus saya berdiri di samping ranjang. Saya lihat wajah Desi, ia betul-betul tertidur pulas. Saya usap pelan-pelan celana dalam dekat
memeknya pelan-pelan, sambil tangan kiri saya mengusap-usap payudaranya yang
menonjol seksi. Saya terus mengusap-usap memeknya, dan setelah cukup lama saya
merasakan celana dalamnya basah. Saya kaget ternyata ia menikmati usapan tangan
saya. Saya mulai curiga jangan-jangan ia hanya pura-pura tidur. Saya menuju
mulutnya, saya kecup pelan-pelan mulutnya sambil tangan saya terus mengusap
payudaranya.
Mulutnya
saya isep keras. Terdengar lenguhan nafasnya. Perutnya terangkat, dadanya ia
busungkan ke atas. Saya makin penasaran. Saya buka kancing bajunya diatas
dadanya. Sekarang bajunya sebelah atas tersingkap, terlihat dua bukit kembar
yang ranum dan montok yang membuat saya terkesima. Bentuk payudaranya indah
sekali, masih kenceng, beda dengan payudara istri saya yang mulai kendor dan
tidak begitu besar ukurannya. Saya membelai payudaranya dengan penuh sayang. Sesekali bibir saya mengusap-usap kulit payudaranya yang mulus. lagi-lagi ia
mendesah pelan.
Tangan
kanan saya lalu saya selipkan diantara daging payudara dan Bhnya, agak sempit.
Saya berusaha memasukkan tangan saya, hmm... Bukan main, terasa daging
payudaranya yang kenyal dan dingin sejuk sekali. Tangan saya bergantian
meremas-remas payudaranya. Mulut saya terus mengecup bibirnya. Lidah saya
kadang saya masukkan kedalam mulutnya. Ada sedikit respon saat saya masukkan
lidah saya kedalam mulutnya. Ia sedikit mengisap lidah saya. Saya tambah yakin
ia hanya pura-pura tidur. Meskipun matanya terpenjam, namun nafsunya mulai
naik.
Saya tidak
sabar ingin melihat payudaranya secara utuh. Saya buka tali Bhnya, dan sekarang
payudaranya betul-betul terpampang jelas di hadapan saya. Namun untuk jaga-jaga
saya tetap tidak melepas bajunya yang tersingkap, hanya BHnya yang saya lepas
talinya kemudian saya tarik keatas sehingga payudaranya yang montok itu
menyembul keluar. Saat itu juga saya langsung menyergap kedua putingnya. Saya
isap-isap bergantian kiri dan kanan, sementara jari tengah tangan kanan saya
sudah masuk kedalam memeknya. Dia menggelinjang pelan.
Puas
mengisap putingnya, penis saya sudah sangat tegang sekali. Saya lepas celana
pendek saya, lalu memperhatikan mulutnya yang sedikit terbuka. Matanya masih
terpejam, sepertinya ia memang pura-pura tidur. Lalu saya naikin dadanya,
posisi dia telentang pasrah. Sampai di dadanya, paha saya geser sedikit keatas.
Terus penis saya yang sudah sangat tegang langsung saya sodorkan kedalam
mulutnya. Saya masukkan dengan paksa penis saya yang besar dan tegang itu ke
mulutnya. Agak susah dan ada sedikit penolakan. Tetapi penolakan tersebut tidak
begitu kuat. Saya terus memasukkan penis saya kedalam mulutnya. Saya majukan
pelan-pelan. Terasa penis saya menyentuh giginya. Ia menggerakkan giginya. Wow…
Dia betul-betul nggak tidur. nggak mungkin dia tidur, melihat bagaimana dia
menggerakkan giginya sambil menekan penis saya. Ooogghhhh… Sensasi yang luar
bisa.
Sambil
memaju mundurkan penis saya kedalam mulutnya, tangan kiri saya menjulur kearah
payudaranya, saya remas-remas payudaranya. Wow betul nikmatnya. Dia masih perawan
pikirku, dan belum pengalaman dengan yang beginian. Saya ingat istri saya. Saya
berdiri dari atas dadanya, saya lepaskan penis saya dari mulutnya. Namun saya
kaget, pada saat penis saya lepaskan dari mulutnya, tiba-tiba mulutnya menjepit
penis saya. Saya agak susah menarik penis saya. Namun pelan-pelan akhirnya
penis saya lepas. Saya biarkan ia telentang dengan baju tersingkap dan kedua
payudaranya menyembul bebas dengan seksinya.
Saya pakai
celana, lalu saya ke kamar mengintip istri saya. Ternyata ia masih tertidur
pulas. Saya tutup pintu kamar saya dan kembali ke kamar anak saya yang ada si Desi. Begitu saya lihat di ranjang, posisi Desi tidak berubah. Saya semakin
mendapat angin segar. Penis masih tegang dan tidak turun-turun. Saya elus
memeknya yang masih tertutup celan dalam. Memeknya sudah basah sekali. Saya
buka celana dalamnya pelan-pelan, terus saya pelorotkan sampai ke mata kakinya,
saya tidak berani melepas total celana dalamnya. Pelan-pelan saya naikin dia
dan saya arahkan penis saya ke liang vaginanya yang basah itu. Saya bimbing
penis saya yang panjang dan tegang kearah lubang memeknya. Kakinya saya
renggangkan. Lubang memeknya masih sempit.
Saya lihat
wajahnya pasrah, matanya tetap terpejam dan kelihatan mulutnya bergerak menahan
nikmat. Dia pura-pura tidur, tetapi saya tidak peduli, yang penting saya lagi
masukin penis saya ke memeknya. Sempit dan susah sekali masuknya penis saya,
dia mendesah pelan-pelan. Saya rebahkan badan saya diatas badannya. Payudaranya
menekan dada saya, nikmat banget. Tiba-tiba tangannya dirangkulkan ke leher
saya dan dia juga menekan-nekan pinggulnya ke arah penis saya yang sedang
bersusah payah menuju lubang kenikmatannya. Pelan-pelan penis saya masuk, dan
sepertinya batang penis saya telah amblas.
Dia
merintih tidak karuan, tetapi dengan mata yang masih terpejam. Mulutnya saya
ciumi lagi dengan ganasnya, dan dia membalas ciuman saya. Sekarang dia sudah
mulai menghisap-hisap lidah saya dan menggigit ujung lidah dengan pelan.
Nafsu saya tak karuan. Dia terus menekan pinggulnya ke arah penis saya. Tiba-tiba ia tersedak, oughhh.. Ooughhh.. Oughh… Bersamaan dengan terasa penis saya
menembus sesuatu. Saya lihat kebawah pada saat saya maju mundurkan penis saya,
ada warna merah di batang penis saya yang lagi maju mundur tersebut. Saya kaget
dan nggak sadar ternyata saya telah memecah perawannya. Tetapi ia kelihatan
senyum tipis, wajahnya menegang. Ada rasa penyesalan, namun kenikmatan duniawi
mengalahkan semuanya.
Akhirnya
saya genjot penis saya keluar masuk memeknya sambil tangan saya tak
henti-hentinya meremas-remas kedua payudaranya. Sementara mulut saya terus
mengisap-isap lidahnya dan mencupang lehernya. Oough.. Nikmat… Tiba-tiba ia
mengejang, bersaman dengan itu saya pun menyemburkan sperma saya ke lubang
memeknya. Cukup banyak sperma saya yang masuk ke lubang memeknya. Akhirnya saya
lemas. Dan pelan-pelan saya tarik penis saya dari lubang memeknya.
Saya turun
dari ranjang. Saya lihat anak saya masih tidur pulas, dan pembantu saya Desi juga dalam keadaan tidur pulas, dan matanya terpejam. Saya rapikan pakaiannya
setelah celana dalam dan bhnya saya kancingkan lagi. Saya keluar kamar anak
saya dan masuk ke kamar tidur saya, saya lihat istri saya tidur dengan pulas.
Untung dia nggak bangun.
Besok
paginya saya bangun, istri saya sudah berangkat kerja. Saya lihat Desi,
sikapnya menunjukkan biasa saja. Dia sempat tanya ke saya, “Pak semalam saya
mimpi aneh deh. Kok anu saya terasa perih”. Terus dia juga bilang kenapa ada
warna merah di paha dan dalam celananya. Dia bertanya dengan lugu. Saya pura-pura tidak tahu. Namun kelihatannya ia puas. Sambil tersenyum ia pergi ke kamar
mandi sambil nyuci baju.
Cerita Mesum Terbaru, Cerita Panas Terbaru, Cerita Sex Terbaru, Cerita Dewasa, Cerita
Dewasa Sex Perawan, Cerita Dewasa Sex SMA, Cerita Dewasa Sex Gangbang, Cerita
Dewasa Sex SPG, Cerita Dewasa Sex ABG, Cerita Dewasa Sex Model, Cerita Dewasa Sex Mahasiswa, Cerita Dewasa Sex Mahasiswi, Cerita
Dewasa Sex Threesome, Cerita Dewasa Sex Pembantu, Cerita Dewasa Sex Tante
Girang, Foto Hot ABG Terbaru, Foto Hot Model Terbaru, Foto Hot Mahasiswi Terbaru,
Foto Hot Tante Terbaru, Cerita Sex, Cerita Mesum, Foto Bugil Terbaru, Foto Cewek Hot Terbaru, Foto Mesum Terbaru



Nice Artikelnya.. ijin share dan jangan lupa kunjungan baliknya... http://umpanessence.com
ReplyDelete