Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Dewasa Terkini, Cerita Dewasa ABG, Cerita Dewasa Perawan, Cerita Dewasa Indonesia, Cerita Seks Terbaru, Cerita Sex Terbaru, Cerita Hot Terbaru.
![]() |
| Cerita Dewasa Terbaru Bermain Dengan Istri Majikan Aku |
Namaku Aryo, aku sudah menikah dan mempunyai 3 orang anak, umurku
masih 33 tahun. Isteriku cantik putih dan baik sekali bahkan sangking baiknya dia
mau menerima aku apa adanya, walaupun gajiku pas-pasan tapi dia tetap
mencintaiku. Wajahku tidaklah ganteng atau macho akan tetapi biasa-biasa saja
dan aku bukan pemuda yang tinggi, tinggiku hanya 162 cm dengan berat sekitar 54
kg.
Tapi walaupun demikian aku termasuk orang yang beruntung karena beberapa
kali aku memiliki selingkuhan yang cantik-cantik, jadi pengalamanku cukup
banyak. Semua wanita yang menjadi pacar gelapku senang bermain seks denganku
karena aku dapat memuaskan mereka, karena aku bisa memberikan kepuasan kepada
mereka beberapa kali, bahkan sampai 8 kali orgasme ketika aku berpacaran dengan
gadis bule.
Pengalamanku
kali ini terjadi ketika tahun 2015 saat aku pergi ke Yogyakarta untuk urusan
bisnis. Kebetulan aku bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi penelitian dan
ekowisata maka aku berangkat ke kota Yogya dalam acara pameran ekowisata. Saat
itu aku pergi sendirian dengan menggunakan kereta executive. Pertama kalinya
aku pergi ke Yogya sendirian jadi aku tidak begitu hapal kota Yogya tapi dengan
modal nekat dan keberanian akupun memberanikan diri seolah-olah aku sering
datang ke kota tersebut. Tadinya aku akan pergi dengan isteri bos ku yang
kebetulan sering pergi ke Yogya. Karena masih ada urusan di Jakarta maka isteri
bosku tidak jadi menemaniku.
Isteri
bosku (Bernama Mbak Susi) wajahnya cukup menarik dengan kulit yang coklat dan
hitam manis dan badannya yang sintal walaupun usianya sudah menginjak 39 tahun
tapi masih kelihatan sintal dan berisi, maklumlah sering aerobik dan olah raga.
Pada waktu aku di Yogya, Mbak Susi sering meneleponku hampir setiap hari bahkan
sehari bisa lebih dari 2, pada mulanya aku sendiri tidak tahu mengapa dia
sering telpon aku. Saat itu, aku tinggal di sebuh hotel yang lumayan bagus,
bersih dan murah di dekat jalan Malioboro. Karena aku sendirian di kota itu aku
seringkali kesepian dan aku selalu ingat anak dan isteriku. Akan tetapi itu
semua hilang ketika Mbak Susi meneleponku dan aku selalu menggodanya bahwa aku
kesepian dan horny di kota ini karena aku sering dengar erangan kenikmatan dari
sebelah kamarku, dia hanya tertawa saja. Bahkan dia menggodaku untuk mencari
wanita Yogya saja buat menemaniku.
Beberapa
hari kemudian aku mendapat kabar bahwa bosku menyuruh Mbak Susi untuk
menemaniku di Yogya, aku berfikir wah ini kesempatan yang baik buatku untuk
menggodanya, memang keberuntungan masih berpihak pada diriku. Akhirnya dia
bilang bahwa dia akan menyusul dengan menggunakan kereta dan minta di
bookingkan satu kamar untuknya. Aku bilang pada hari itu mungkin kamar akan
penuh.
Dia sedikit kecewa lalu dia bilang,
“Terus gimana dong, aku gak mau tinggal
di hotel yang jauh dari kamu.. Ngomong-ngomong Aryo kamar kamu ada 2 bed apa
satu?”
“Kamarku Cuma satu bed tapi di bawah ranjang ada satu bed lagi jadi mungkin aku bisa pake, emang Mbak mau sekamar denganku?” Aku menggodanya.
“Boleh kalo nggak ada kamar lagi” Aku setengah tidak percaya akan ucapannya.
“Kamarku Cuma satu bed tapi di bawah ranjang ada satu bed lagi jadi mungkin aku bisa pake, emang Mbak mau sekamar denganku?” Aku menggodanya.
“Boleh kalo nggak ada kamar lagi” Aku setengah tidak percaya akan ucapannya.
Aku berfikir inilah kesempatanya aku bisa mendekati dia dan menggodanya.
“Tapi Mbak aku suka tidur telanjang paling cuma pake celana dalam doang dan selimut, apa Mbak gak apa-apa?” Aku sedikit meyakinkan dia akan kebiasaanku.
“Nggak apa-apa siapa takut.. Masalahnya aku juga kadang-kadang begitu juga”
Aku semakin senang mendengarnya. Lalu aku menawarkan untuk tinggal sekamar denganku bila tidak ada kamar kosong dan dia setuju.
Ketika
pada hari H nya, aku jemput dia di stasiun dan setelah bertemu aku ajak ke
hotel tempat aku menginap, otak ngeresku mulai jalan dan aku mulai berfikir
bagaimana caranya agar dia mau sekamar denganku lalu dengan akal bulusku aku
berbohong bahwa kamar hotel penuh semua. Lalu aku langsung ajak Mbak Susi ke
kamarku dan aku tidak menyangka ternyata dia mau sekamar denganku. Karena
sebelumnya aku pikir dia hanya bercanda.
Ketika
malam tiba, aku sengaja mengambil satu tempat tidur lagi, untuk menjaga agar
dia tidak mempunyai fikiran yang jelek tentang diriku, karena aku masih takut
kalau Mbak Susi akan marah dan tersinggung bila aku seranjang dengannya
karena biasanya itu akan dianggap tidak sopan dan senonoh serta murahan dan
perempuan akan marah sekali bila dianggap seperti itu. Sebelum tidur kami
mengobrol tentang macam-macam dan pada akhirnya bicara tentang seks. Sangking
seriusnya bicara tentang seks, aku memberanikan diri memancing reaksinya.
“Mbak kalo
ngomongin seks kayak gini, cewekku dulu seringkali udah basah duluan”.
Lalu dia menjawab,
“Ah itu sih biasa, aku aja suka basah”.
Tak lama kemudian suasana berubah karena dia merasa perutnya agak sakit karena kembung. Aku mulai kasihan lalu aku menawarkan diri,
“Biar aku refleksi dan
pijit deh”.
Lalu aku
pijit kaki dan betisnya. Pada mulanya dia kesakitan dengan pijitanku tersebut.
Otak kotorku mulai datang dan aku coba untuk memijit pahanya dan dia meringis
kesakitan. Lama aku memijit pahanya dan makin lama aku kendurkan pijitanku
tetapi dia masih mengerang bahkan ketika aku elus-elus dia masih mengerang.
Dengan segenap keberanianku aku coba mengelus hingga ke pangkal pahanya dan dia
mengerang semakin menjadi, tentu saja penisku langsung berdiri apalagi ketika aku
pijit dan elus bagian pahanya, dia membuka pahanya lebar-lebar. Lalu aku
singkapkan rok tidurnya dan aku elus di pangkal paha kemudian aku beranikan
diri mengelus vaginanya, ternyata Mbak Susi diam saja dan mengerang, tanpa
pikir panjang aku masukkan jari-jemariku ke balik celana dalamnya dan memainkan
klitoris dan lubang vaginanya dengan jariku. Ternyata vaginanya sudah basah
sekali, lalu aku tarik celana dalamnya dan aku mulai menciumi pahanya hingga
sampailah pada gundukan vaginanya yang sangat merangsang.
Aku hisap
dan jilat vaginanya yang harum, Mbak Susi semakin mengerang kenikmatan.
“Oh.. Oohh.. Mmhh.. Ohhmm.. Sayangg.. Ohmm” Jilatanku semakin liar dan semakin terasa kakinya mulai mengejang. Aku semakin mempercepat tempo jilatan mautku dan dia mengerang semakin keras.
“Oohh.. Ehheehmm.. Ohh.. Aauuaa.. Hhmm” Ternyata dia telah mencapai orgasme yang pertama.
Kemudian
aku lepaskan celana dalamku karena kebetulan aku selalu tidur hanya memakai
celana dalam dan saat itu aku hanya memakai kain sarung. Dengan penis yang
masih menegang aku beralih posisi di atasnya dan menciumi bibir dan kedua
susunya dengan jemari tanganku memainkah pentilnya. Karena tidak sabar lalu aku
masukkan penisku yang sudah tegang. Sewaktu penisku masuk ke lubang kenikmatan
tersebut terdengar erangan keenakan Mbak Susi.
Vagina
Mbak Susi serasa sempit karena tulang panggulnya yang seakan-akan mempersempit
lubang kemaluannya. Akan tetapi aku merasakan kenikmatan yang luar biasa di
penisku dengan lubangnya yang sempit itu. Aku keluar masukkan penisku dan Mbak Susi membuka lebar-lebar kakinya sambil menopang satu kaki ke dinding kamar.
Aku semakin merasakan sensasi yang luar biasa ketika penisku keluar masuk,
karena dinding lubang vagina dan tulang panggulnya yang menggesek-gesek batang
kemaluanku begitu terasa sekali.
Mbak Susi masih terus mengerang ketika aku menekan penisku di vaginanya dalam-dalam.
Walaupun penisku tidak besar sekali tapi berukuran normal akan tetapi sensasi
yang aku berikan ketika aku mengocok penisku di dalam vaginanya membuat Mbak Susi mengerang, menjerit keenakan sambil matanya merem melek. Setelah hampir
satu jam sejak pemanasan Mbak Susi kelihatan tegang kemudian di merapatkan
kedua kakinya dan aku mengangkangkan kakiku sehingga lubang vaginanya semakin
sempit. Dengan gaya seperti itu aku masih tetap terus mengocok vaginanya dan
Mbak Susi semakin mengerang keras.
Akhirnya dia bilang,
“Ohh sayang aku mau keluaarr.. Ohh enakk”
Akhirnya
Mbak Susi tidak bisa menahan gejolak yang ada dalam dirinya, maka jebollah
pertahanannya dengan jeritan yang membuatku semakin bergairah. Aku masih
mengocok penisku karena sampai saat itu aku masih bertahan dan aku ingin
memberikan kenikmatan yang dasyat untuknya sehingga dia tidak bisa lupa dan
terus ketagihan. Aku semakin mempercepat kocokanku, semakin cepat aku mengocok
jeritan keenakan Mbak Susi semakin kencang dan tak tertahankan.
Aku
merasakan sensasi yang tiada taranya, sehingga aku merasakan ada sesuatu yang
akan keluar dari batang kemaluanku dan akupun mempercepat irama kocokanku.
Badanku semakin menegang dan Mbak Susi semakin mengerang.
“Ohh.. Mbak aku mau keluar.. Mbak udah mau lagi nggak? Aku dah nggak tahan nih”
“Ohh sayang aku juga mau keluar.. Ohh.. Oohh kita bareng sayaangg.. Oohh aku keluaarr”
“Aku juga Mbak.. Oohh Mbak eeaannakk?”
Dan bobollah pertahananku dan pertahanannya.. Crot.. Crot.. Crot..
“Oohh.. Enaak..” Akhirnya kami orgasme bersama-sama.
“Oh, kamu hebat sayang.. Sampai aku orgasme tiga kali, padahal aku jarang banget loh orgasme walaupun sama suamiku. Malah aku keseringannya nggak bisa orgasme”.
Dengan
peluh yang mengucur banyak sekali aku tidak segera mencabut penisku dari
vaginanya, aku biarkan penisku merasakan sensasi vagina Mbak Susi yang begitu
nikmat. Akhirnya kamipun tertidur dengan tubuh masih telanjang.
Malam itu
kami lakukan lagi sampai 4 kali. Pada keesokan harinya kami lakukan lagi hingga
siang hari sampai 3 kali. Begitu pula pada malam harinya hingga pagi kami
lakukan lagi 3 kali. Setiap hari kami lakukan terus dan sampai kembali ke
Jakarta kami masih tetap melakukannya di dalam kereta walaupun hanya sebatas
permainan jari-jariku di kemaluannya dan dia mengocok penisku dengan ditutup
selimut. Sesampainya di Jakarta kami masih sering melakukannya terkadang di
rumahnya ketika boss dan orang-orang pergi atau di kantor saat semua orang
sedang keluar. Mbak Susi termasuk wanita yang kuat sekali seperti kuda liar
karena untuk membuatnya orgasme memerlukan waktu yang lama dan perlu laki-laki
yang betul-betul kuat dan pandai memberikan sensasi hebat, sehingga suaminyapun
tidak dapat mengimbanginya, tapi dengan aku Mbak Susi tidak bisa berbuat
apa-apa karena setiap kali bersetubuh aku selalu memberikannya kepuasan.
Akan
tetapi sekarang kami tidak lagi, karena dia memiliki selingkuhan yang lainnya
lagi. Sekarang aku kesepian lagi apalagi aku jarang sekali berhubungan dengan
isteriku karena terkadang aku kasihan dia sering kecapaian.
Teman-temanku
bilang bahwa aku memang jantan karena bisa memuaskan perempuan. Bahkan mereka
yang merasa jantan di ranjang tidak dapat mengimbangi permainanku hingga bisa
memuaskan perempuan berkali-kali. Sampai wanita bulepun kewalahan karena mereka
jarang sekali mendapatkan kepuasan dengan laki-laki bule walaupun mereka
memiliki penis yang besar, tapi itu bukan jaminan dan cewek-cewek bule
mengakuinya ketika tahu bahwa aku bisa memuaskan mereka beberapa kali.
Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita ML, Cerita Bokep, Cerita Seks Terbaru, Cerita ABG, Cerita Janda, Cerita Perawan, Cerita Mesum, Cerita Perkosaan, Cerita Seks Sedarah, Cerita Selingkuh, Cerita Sex, Cerita Skandal, Cerita Tante Girang, Situs Bokep, Situs Mesum Terpanas



No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.