![]() |
| Cerita Sex Terbaru Kenangan Terindah Di Malam Pertama Gue Dengan Cewek Nakal |
Saat sudah
aku kirimkan SMS tadi saya tunggu berjam juga tidak ada balasan, dan ketika itu
saya mengirimkan ulang lagi dengan saya kasih nama saya di belakangnya, selang
beberapa waktu yang saya SMS miss call ke hapeku, karena saya dalam perjalan
naik motor, kemudian saya kirim SMS lagi ke dia yang isinya “bentar saya lagi
dalam perjalanan nanti saya hubungi setelah sampai ketujuan”
Setelah yang
kujanjikan tadi saya baru telepon si dia, Hallo Yulia “tanya saya” dia menjawab
“maaf anda salah orang”, ternyata yang saya telepon salah orang sambil menahan
malu saya mau kumatikan teleponku, tetapi lawan bicara saya segera bertanya
“yang anda cari siapa? dengan nada mendesah” saya jawab “saya sedang mencari
teman lama saya yang hampir 6 tahun tidak ada kabarnya” singkat kata kami
kemudian berkenalan ternyata yang saya telepon salah sambung namanya Putri.
Sejak saat
itu, kami sering berkirim SMS. Kadang-kadang gw malah menelponnya. Namun, tidak
ada niat sedikitpun dalam diriku untuk menemuinya, atau melihat wajahnya. Toh
tidak ada maksud apa-apa, pikirku. Dua bulan berjalan sejak perkenalan itu,
entah mengapa, isi pesan SMS berubah menjadi hal-hal yang agak menjurus ke sex.
Tiga bulan
berjalan sejak perkenalan kami lewat telepon. Tiba-tiba, Putri mengirim SMS
yang menyatakan ingin bertemu. Mengapa tidak, kupikir. Toh tidak ada ruginya
untukku. Saat itu pikiranku belum berpikir jauh sampai ke sex. Kami janjian
sore pukul 17.00. Kebetulan hari itu hari libur. Setelah tiba di tempat yang
dijanjikan, gw segera meneleponnya. Gua pake sweater pink, kata Putri.
Segera
kutemui Putri yang sedang berdiri menunggu. Hai, Putri ya?, tanya gw. Putri segera tersenyum. Wajahnya memang tidak cantik, tubuhnya pun tidak aduhai
seperti poster swimsuit di majalah Popular. Namun, gw memang tidak terlalu
mempermasalahkan penampilan fisik. Segera kuperkenalkan diriku. Gua Gandi,
kata gw. Memang pergaulanku dengan wanita tidak intens, sehingga saat itu gw
sedikit gugup. Namun, segera kututupi kegugupanku dengan sedikit jaim (jaga
image).
Kami segera
menjadi akrab. Kami berbicara sebentar sambil menikmati makanan di sebuah food
court. Gandi, suka nyanyi-nyanyi gak?, tanya Putri setelah kami selesai makan.
Suka, tapi tidak di depan umum, begitu jawabku. Sama dong.
Kalau gitu,
mau gak kamu saya ajak untuk nyanyi di karaoke? Kita bisa pesan private room kok,
jadi tidak ada orang lain. tanya Putri. Kupikir, asyik juga ya, untuk melepas
lelah. Segera kami meluncur ke sebuah karaoke terdekat menggunakan mobilku.
Setibanya di
sana, kami memesan tempat untuk dua orang. Kami segera dituntun masuk oleh
seorang wanita. Ruangannya agak remang-remang, dan ditutupi gorden, jadi memang
tidak akan terlihat dari luar. Sambil waitress menyiapkan ruangan, kami memesan
minuman. Putri permisi kepada gw untuk ke toilet.
Tepat
setelah waitress menyiapkan ruangan dan minuman, Putri kembali. Kurasa agak
aneh waktu itu karena aroma wewangiannya kian tajam. Namun, tidak
kupedulikan. Segera kami mulai memasang lagu kesukaan kami, dan kami
bernyanyi-nyanyi. Sampai tibalah kami di lagu yang kelima. Putri memesan lagu
yang lembut, dan agak romantis.
Sebelum lagu
tersebut dimulai, tak sengaja punggung tanganku menyentuh punggung tangan Putri. Halus sekali, pikirku. Sayang sekali tanganku untuk berpindah dari
punggung tangannya, sehingga kubiarkan saja di situ. Putri pun diam saja, tidak
berusaha melepaskan sentuhan tangannya dari tanganku. Dingin ya?, tanya Putri,
kepada gw, sambil melihat tanganku. Iya, jawabku mengangguk lemah. Segera Putri mendekatkan tanganku ke tangannya. Tanganku segera menggenggam jari-jarinya.
Kami
bernyanyi sambil menikmati kehangatan tersebut. Pelan-pelan, naluriku mulai
berjalan. Ingin sekali gw mengelus pipinya yang lembut, namun gw agak
takut-takut. Perlahan-lahan Putri mendekatkan bahunya ke bahuku sehingga kami
duduk sangat dekat.
Wangi aroma
tubuh Putri segera membius diriku. Tak kupedulikan lagi ketakutanku. Segera
kubelai pipi dan kening Putri. Ia menatapku. Gw balas menatapnya. Lalu kuusap
lembut rambutnya. Darah kelelakianku segera berdesir. Kukecup keningnya.
Putri diam
saja. Kukecup rambut dan pipinya, segera aroma tubuhnya kembali membius diriku. Putri benar-benar kuperlakukan seperti pacarku sendiri. Tiba-tiba timbul gairah
yang besar untuk memeluknya. Putri sepertinya mengerti karena dia segera
mengubah posisi duduknya sehingga memudahkanku untuk memeluknya.
Segera
kupeluk Putri dengan rasa sayang. Tiba-tiba Putri menarik tanganku ke dada
kirinya. Segera kurasakan bagian lembut kewanitaannya tersebut. Nikmat sekali,
namun dengan rasa agak takut. Pelan-pelan kusentuh buah dadanya yang lembut
itu.
Putri diam
saja. Gw mulai berani. Ku elus-elus buah dadanya, perlahan-lahan, dengan
gerakan memutar, tanpa menyentuh bagian putingnya. Gw semakin berani. Tangan
kananku kumasukkan ke dalam sweater merahnya. Segera ku elus bukit lembut
tersebut di bagian pinggirannya.
Ku
putar-putar tanganku mengelilingi putingnya. Setelah beberapa saat, kusentuh
putingnya.
Ternyata putingnya sudah mengeras. Lalu kuremas dengan lembut. Putri mendesah. Ssshh, desahnya. Kulanjutkan penjelajahanku ke dada kanannya. Kuulangi hal yang sama. Lagi-lagi Putri mendesah. Segera ia memagut bibirku, dan melumatnya. Saat kujulurkan lidahku, segera dihisapnya kuat-kuat.
Ternyata putingnya sudah mengeras. Lalu kuremas dengan lembut. Putri mendesah. Ssshh, desahnya. Kulanjutkan penjelajahanku ke dada kanannya. Kuulangi hal yang sama. Lagi-lagi Putri mendesah. Segera ia memagut bibirku, dan melumatnya. Saat kujulurkan lidahku, segera dihisapnya kuat-kuat.
Oh, nikmat
sekali berciuman saat malam pertama ku seperti ini, pikirku karena memang gw belum
pernah berciuman dengan wanita. Badanku bergetar hebat, karena gw belum pernah
melakukan hal seperti malam pertama ini sebelumnya. Kami lanjutkan permainan
kami beberapa saat. Setelah itu, kami berhenti untuk menikmati minuman kami.
Kusodorkan
sedotan minumanku untuk diminum terlebih dulu oleh Putri. Kemudian kami
lanjutkan nyanyian kami sambil berpelukan. Nyaman sekali rasanya saat
itu. Kuteruskan permainan tanganku dengan lembut, mengelus dan meremas dengan
lembut buah dada Putri.
Putri kembali memagut bibirku. Kami berciuman hebat. Tiba-tiba Putri menarik
tanganku, dan memasukan tanganku ke dalam celana panjangnya. Segera terasa
bulu-bulu halus kemaluannya tersentuh oleh tanganku. Pelan-pelan kudorong
tanganku ke bawah, menuju organ intimnya.
Segera terasa
tanganku menyentuh vaginanya yang hangat dan basah. Montok kan punya gua?,
begitu ungkap Putri saat tanganku mengelus lembut vaginanya. Segera kuiyakan
pertanyaannya itu, padahal gw tidak bisa membedakan seperti apa vagina yang
tidak montok. Kuusap terus vaginanya, seraya desahan Putri mengiringi
gerakanku. Sssh.. Oh, Gandi.
Baru kamu
laki-laki yang bisa memperlakukanku dengan lembut di malam pertama, begitu
terus desahnya. Tersanjung juga gw dipuji dirinya. Kami terus bercumbu sampai
tak terasa dua jam malam pertama ini berlalu. Gandi, kamu jangan pulang dulu ya.
Gw ingin dikelonin sama kamu.
Temani
sebentar gw di hotel ya?, tanya Putri kepada gw. Saat itu, gw agak takut. Takut
gw tidak bisa menahan diri untuk tidak tidur dengannya di saat malam pertama. Segera
kuingat ajaran2 agama yang melarangku melakukannya. Namun sepertinya Putri mengerti ketakutanku. Gw cuma minta dibelai kok. Tidak lebih. Ya, Gandi?,
tanyanya dengan mata memohon.
Berat sekali
rasanya untuk mengiyakan permintaannya. Di satu sisi, gw takut sekali melanggar
ajaran agama. Lagipula, gw banyak tugas yang malam itu harus kuselesaikan.
Namun sisi kemanusiaanku membuat gw tidak tega menolaknya. Baiklah, tapi tidak
lebih dari itu ya?, jawabku. Iya, gua janji deh, kata Putri lagi.
Kami segera
keluar dari ruangan, membayar ke kasir, dan meluncur ke sebuah hotel
menggunakan mobilku. Putri menjadi penunjuk jalan. Setelah membayar uang
deposit di kasir hotel, kami segera melenggang ke dalam kamar.
Di dalam
kamar, gw menyalakan televisi. Sejenak kami menikmati sebuah film. Tak lama
kemudian, Putri membentangkan tubuhnya di kamar tsb. Gandi, sini dong, kata Putri. Gw mengubah posisi duduk ku di ranjang mendekati Putri.
Gw dalam
posisi duduk, sementara Putri sudah telentang. Gandi, belai gw lagi ya, kata Putri. Segera tanganku mengelus dahi Putri. Kuelus-elus dahinya beberapa lama,
turun ke pipi, lalu ke rambutnya yang panjang. Putri menikmati gerakanku sambil
menutup mata.
Lalu
kusandarkan tubuhku ke ranjang, kukecup lembut kening dan dahinya. Putri membuka matanya, tersenyum. Lalu kucium kelopak matanya. Putri benar-benar
menikmati perlakuanku. Perlahan kukecup lembut bibirnya.
Gw hanya
menyentuhkan bibirku di bibirnya. Namun segera Putri menjerat bibirku di
bibirnya. Dilumat bibirku dengan bergairah, sementara tangannya dengan kuat
memelukku. Kujulurkan lidahku untuk menyentuh bibir bawahnya, namun Putri segera menghisap bibirku tersebut.
Segera
kuarahkan ciumanku ke bagian telinganya, dan kujilat bagian dalam daun
telinganya dengan lidahku. Putri meronta-ronta dan mendesah. Aduh Gandi, geli
sekali. Teruskan Gandi, katanya. Kucumbu Putri terus di telinganya. Kemudian
kuarahkan cumbuanku ke lehernya.
Putri mendesah hebat. Ssshh.. sshh.. ohh, desah Putri. Gw tidak bisa menahan diriku
lagi. Putri, boleh kubuka bajumu?, tanya gw pelan kepada Putri. Putri mengangguk, tersenyum. Perlahan-lahan kubuka kancing bajunya. Terlihatlah
tubuhnya yang putih mulus, dengan bra berwarna biru. Kulanjutkan ciumanku di
seputar payudaranya.
Tak lupa
kukecup pelan ketiaknya yang bersih tanpa bulu. Putri mengerang. Gandi, buka BH
gua dong, pinta Putri. Segera kuarahkan tanganku ke punggungnya untuk membuka
BHnya. Sulit sekali membuka BHnya. Maklum, belum pernah gw membuka BH wanita.
Setelah
terbuka, pelan-pelan kutanggalkan BHnya. Segera tampak bukit indahnya yang
putih bersih, tanpa cacat, dengan puting kecoklatan. Indah sekali, pikirku.
Ingin sekali gw menciumnya. Kupindahkan BHnya dan bajunya ke meja supaya tidak
kusut.
Lalu,
pelan-pelan kubasahi buah dadanya dengan lidahku. Kuputar wajahku memutari
tokednya. Putri mendesah lagi. Gerakan itu terus kuulang beberapa kali, lalu
berpindah ke toked kanannya. Di sana kuulangi lagi gerakanku sebelum akhirnya
lidahku tiba di puncak tokednya.
Kubasahi
putingnya dengan lidahku, kumain-mainkan, kukulum, dan kuhisap. Putri mengerang-ngerang. Aduh, Gandi.. Ssh.. Ssh.. Geli sekali. Terus Gandi… Sambil
mengulum putingnya, pelan2 kuelus bagian perutnya. Auw.. Enak Gandi.., Putri menekan wajahku ke dadanya. Kira-kira 15 menit Putri kuperlakukan seperti itu.
Gandi, bukain
celanaku dong.., pinta Putri. Segera kubuka kancing celananya, dan kupelorotkan
ke bawah. Terlihatlah pahanya yang putih bersih, dan kewanitaannya yang masih
tertutupi Celana Dalam warna hitam. Masih mengulum putingnya, segera kuarahkan
tanganku ke selangkangannya. Kuelus-elus perlahan.
Kugerakan
tanganku dari dekat lututnya, terus bergerak sedikit demi sedikit ke arah
pangkal pahanya. Ohh.., rintih Putri menahan kenikmatan yang kuberikan. Kuelus
vaginanya yang masih tertutupi CD. Ternyata CD-nya sudah basah.
Kubelai
pelan-pelan bagian tersebut. Putri meronta-ronta, dijepitnya tanganku dengan
kedua belah pahanya. Oh.. ohh.. ronta Putri. Gantian tangan Putri yang masuk ke
celana dalamku. Dipegangnya Kontolku, lalu dikocok pelan-pelan. Uuh, nikmat
sekali rasanya..
Gandi, buka
celana dalam gua.., pinta Putri. Jangan Putri, gua gak berani melakukan itu..
kata gw. Gw bukan bermaksud munafik, tapi gw memang benar-benar takut saat itu,
karena belum pernah melakukannya. Tak apa-apa, Gandi, tidak usah dimasukin. Gua
cuma minta diciumi aja, pinta Putri memohon. Akhirnya kubuka celana dalam Putri. Kunikmati pemandangan indah dihadapanku. Oh, indah sekali makhluk
bernama wanita ini, pikirku. Elus lagi, Gandi.., pinta Putri.
Perlahan-lahan,
tanganku mulai mengelus bibir vaginanya yang sudah basah. Kuputar-putar jariku
dengan lembut di sana. Lagi-lagi Putri meronta. Ohh.. Ohh. Ke atas lagi Gandi.
Elus klitorisku, begitu desahnya perlahan. Gw tidak tahu persis di mana
klitoris. Gw terus mengelus bibir vaginanya. Segera tangan Putri membimbing
tanganku ke klitorisnya. Baru sekali itu gw tahu bentuk klitoris.
Mungil dan
menggemaskan. Dengan lembut kuputar-putar jariku di atas klitorisnya. Setiap 5
putaran, Putri langsung mengepit tanganku dengan pahanya. Sepertinya ia benar2
menikmati perlakuanku. Gandi, tolong hisap klitorisku, yah?, pinta Putri. Gw
sedikit ragu, dan jijik. Pake tangan aja yah, Putri.., gw berusaha menolak
dengan halus. Tolong dong, Gandi.
Sekali ini
saja. Nanti gantian deh , pinta Putri. Gw masih berat hati menghisapnya. Putri,
maaf ya. Tapi kan itu kemaluan. Apa nanti… Belum selesai gw bicara, Putri segera memotongku. Kemaluanku bersih kok, Gandi. Gw selalu menggunakan
antiseptik. Tolong ya.. sebentar saja, kok, pinta Putri lagi. Perlahan-lahan kudekatkan
mulutku ke memeknya Putri.
Segera
tercium aroma yang tidak bisa kugambarkan. Perlahan-lahan kujulurkan lidahku ke
klitorisnya. Gw takut sekali kalau rasanya tidak enak atau bau. Kukecap lidahku
ke vaginanya. Ternyata tawar, tidak ada rasa apa-apa. Terus, Gandi.. Ohh.. enak
sekali, desah Putri. Kuulangi lagi, pelan-pelan. Lama-lama rasa takut dan
jijikku hilang, malah berganti dengan gairah. Kuulang-ulang menjilati
vaginanya. Putri makin mendesah. ooh.. oohh.. ohh.. ohh.
Putri menggenggam jari telunjukku, lalu memasukkan ke dalam liang vaginanya. Kamu
nanti tidak kesakitan?, tanyaku kepadanya. Ia menggeleng pelan. Lalu,
kuputar-putar jariku di dalam vaginanya. Ahh.., Putri menjerit kecil. Kuputar
jariku tanpa menghentikan jilatanku ke vaginanya. Saat kuarahkan jariku ke
langit-langit memeknya, terasa ada bagian yang agak kasar. Kuelus pelan bagian
tersebut, berkali-kali. ‘Ya, terus di situ Gandi.. ahh.. enak sekali..
Kuteruskan
untuk beberapa saat. Putri makin membuka lebar-lebar pahanya. Tiba-tiba Putri menggerakkan pantatnya ke atas dan bawah, berlawanan dengan arah jilatanku. Ah Gandi.. gw mau keluaar.. erang Putri. Putri makin mempercepat gerakannya, dan
tiba-tiba gerakan pantatnya dia hentikan, lalu dikepitnya kepala gw dengan
pahanya. Ahh.. Gandi.. Gw keluar, desahnya. Segera kupeluk tubuh Putri, dan
kugenggam tangannya erat.
Kubiarkan Putri menikmati orgasmenya. Setelah beberapa saat, kuelus-elus dahi dan
rambutnya. Gandi, enak sekali, kata Putri. Gw diam saja. Sekarang gantian, ya,
kata Putri. Gw mengangguk pasrah, antara mau dan takut. Diputarnya tubuhku
sehingga tubuhnya menindih tubuhku sekarang. Dibukanya celana dan celana
dalamku. Malu sekali rasanya saat itu. Segera kututupi Kontolku yang masih
terduduk lemas.
Sepertinya Putri mengerti perasaanku. Ia segera mematikan lampu kamar. Gw merasa lebih
tenang jadinya. Lalu, dibukanya paha gw yang menutupi Kontolku. Putri segera
meraba-raba Kontolku. Oh, geli sekali rasanya. Rasa geli itu membuatku secara
refleks menggelinjang.
Putri tertawa. Enak kan, Gandi? tanyanya menggoda gw. Sial nih orang, pikirku.
Dikerjain gua. Mau diterusin gak, Gandi? tanya Putri sambil menggoda lagi. Gw
hanya mengangguk. Saat itu Kontolku belum berdiri. Aneh sekali. Padahal biasanya
kalau melihat adegan yang sedikit porno, punya gw langsung keras.
Akhirnya Putri mendekatkan mulutnya ke Kontolku. Dikecupnya ujung Kontolku perlahan. Ada
getaran dashyat dalam diriku saat kecupannya mendarat di sana. Gandi, punya kamu
enak. Bersih dan terawat, ujar Putri. Geer juga gw dipuji begitu.
Dipegangnya
gagang Kontolku, lalu Putri mulai menjilati Kontolku. Ya ampun, pikirku. Geli
sekali.. Secara reflek gw meronta, melepaskan Kontolku dari mulut Putri.
Kenapa, Gandi?, tanya Putri. Gua gak tahan. Geli banget, sih?, kata gw protes. Ya
udah, pelan-pelan aja, ya?, kata Putri. Gw mengangguk lagi. Putri mulai
memperlambat tempo permainannya.
Rasa geli
masih menjalari tubuhku, tapi dengan diikuti rasa nyaman. Kuperhatikan Putri menjilati Kontolku, tak terasa Kontolku segera mengeras. Putri senang sekali
melihatnya. Segera dilahap kembali Kontolku itu, kali ini sambil dikocok-kocok
dengan tangannya.
Sekali lagi
gw disiksanya dengan rasa geli yang amat sangat. Kunikmati permainannya, tak
terkira nikmatnya. Ya ampun, baru sekali ini kurasakan kenikmatan malam pertama
yang tiada tara seperti ini. Ah.., tak kuasa gw menahan desahanku. Gandi,
kumasukan ya punyamu?, tanya Putri. Nanti kamu sakit, gak?, tanya gw. Gw sudah
tak bisa menguasai diri lagi.
Ingin sekali
rasanya Kontolku dikepit oleh vaginanya. Ya, kalau gw yang ngontrol sih, gak
sakit, kata Putri. Ya udah, kamu yang di atas aja, kata gw kepadanya. Putri segera mengubah posisi tubuhnya. Ia kangkangkan pahanya di atas tubuhku, lalu
pelan-pelan dibimbingnya Kontolku menuju liang Kontolnya.
Ditekannya
sedikit, masuklah sedikit ujung Kontolku ke dalam. Terasa sedikit basah dan
licin kemaluannya. Didiamkan punya gw di sana untuk beberapa saat. Gw diam
menunggu. Lalu ditekannya sedikit lagi. Kali ini punya gw masuk lebih dalam dan
makin terasa cairan pelicin kemaluannya.
Sudah sepertiga
dari panjang Kontolku yang berada dalam vaginanya. Dia diamkan lagi Kontolku di
sana beberapa saat. Ia sedikit mengernyit. Sakit?, kutanya. Iya, tapi gak apa2.
, jawab Putri. Kemudian ia mendorong Kontolku makin dalam, hingga akhirnya
semua Kontolku tertelan di dalam vaginanya. Terasa basah dan hangat vaginanya.
Nikmat dan geli sekali rasanya. Setelah beberapa saat, Putri mulai menggerakkan
pinggulnya naik dan turun.
Ahh.. enak
sekali menikmati Kontolku terjepit dalam vagina Putri. Gerakan pantat Putri membuat Kontolku terkocok, dan segera gw merasakan kenikmatan yang tiada tara. Putri pun seakan-akan begitu. Ohh.. ohh.. ohh.. ohh, Putri mengerang-ngerang.
Putri terus
menggerakan pinggulnya naik dan turun selama beberapa saat dengan diiringi
desahan. Tiba-tiba ia berhenti. Entah mengapa tiba-tiba ada perasaan kesal
dalam diriku. Namun, ternyata Putri tidak berhenti begitu saja.
Kini
pinggulnya digerakan tidak naik-turun lagi, tapi maju mundur, dan terkadang
berputar. Sepertinya Putri sangat menikmati gerakan malam pertama ini, terbukti
erangannya semakin sering. Ah.. ah.. ahh.. ahh.., desahnya terus, tanpa henti.
Kuremas dengan lembut toket nya, Putri makin merintih. Sssh.. ssh.. sshh.. enak
sekali malam pertama ini.
Makin lama
gerakan Putri makin cepat. Gandi, gw mau keluar lagi, Gandi.. rintihnya. Gw pun
merasa Kontolku berdenyut kencang. Putri, tolong lepaskan, gw mau keluar,
kata gw. Gw takut sekali kalau sampai Putri hamil. Tapi Putri tidak mau
melepaskan Kontolku.
Ditekannya
kuat tanganku dengan kedua tangannya sehingga gw tidak bisa melepaskan diri
darinya. Tiba-tiba kurasa Kontolku menyemburkan cairan kuat di dalam vaginanya.
Aduh, Putri, jangan.. nanti kamu hamil.., teriakku, sesaat sebelum cairanku
keluar. Tapi semua sudah terlambat. Semua cairanku sudah keluar dalam
vaginanya.
Nikmat
sekali malam pertama ini, namun terasa lemas tubuhku sesudahnya. Segera
otot-otot Kontolku mengerut, dan menjadi kecil kembali. Putri dengan kecewa
melepaskan Kontolku. Putri, kalau kamu hamil gimana, tanya gw dengan setengah
takut. Tenang aja, Gandi. Gua pake alat kontrasepsi kok. Kamu gak perlu takut,
ya?, kata Putri menenangkan diriku. Kemudian, Putri segera memijat-mijt
Kontolku. Dielus, dan di kulum lagi seperti tadi.
Tak lama,
Kontolku segera mengejang lagi. Segera Kontolku dimasukan lagi oleh Putri ke
vaginanya. Kembali Putri melakukan gerakan maju mundur tadi. ohh.. ohh.. ohh..
oohh, erangnya. Kuremas lembut toked nya. Ssshh.. sshh.. sshh, begitu terus
rintihannya.
Selama
beberapa saat Putri mengocok Kontolku dengan vaginanya, sampai akhirnya ia
berteriak. Gandi, gw hampir keluar, desah Putri. Segera Putri mempercepat
gerakannya. Gw pun membantunya dengan menggerakan pinggulku berlawanan dengan
arah gerakannya.
Ahh.. Gandi,
gw keluar, desahnya agak keras. Sejenak ia menikmati orgasme malam pertama nya,
sebelum rubuh ke dalam pelukanku. Kubiarkan ia menikmati orgasmenya, kuelus
rambutnya, dan kukecup keningnya. Kami berpelukan, dan tidur bugil sampai
pagi hari.
Alangkah
Indahnya Hidup ini dibuat oleh Putri dan gw tak akan pernah melupakan kenangan
terindah di malam pertama bersama Putri walaupun kini gw gat au kabarnya si Putri ini!
Cerita Dewasa Terbaru, Cerita
Bokep, Cerita Dewasa, Cerita
Hot, Cerita Mesum, Cerita Panas Nakal, Cerita Ngentot, Cerita
Ngesex, Cerita Ngewe, Cerita
Panas, Cerita Sange, Cerita
Seks, Cerita Sex, Cerita
Terbaru



Melihat konten diatas jujur saja Melly jadi sange, kalau mau dengar cerita Melly juga bisa berlabuh di Cerita Sex Nyata Melly
ReplyDelete