Sunday, May 7, 2017

Situs Domino 99 | Kiu Kiu Online | Agen Poker Terpercaya

Cerita Seks Terbaru Mina dan Atasannya

Situs Domino 99 | Kiu Kiu Online | Agen Poker Terpercaya
Cerita Seks Terbaru Mina dan Atasannya
Cerita Seks Terbaru Mina dan Atasannya

Cerita Seks Terbaru Mina dan Atasannya - Sesudah kejadian pada hari yang tak terlupakan itu, Mina menjadi trauma untuk tinggal sendirian di ruang kerjanya pada jam istirahat, Mina selalu berusaha untuk pergi keluar bersama dengan kawan-kawan sekantor lainnya. Selama itu Pak Abdul tetap saja berlaku seperti biasa, seakan-akan tak pernah terjadi apa-apa, demikian juga dengan Mina, masing-masing berusaha menjaga kerahasiaan kejadian tersebut cuma di antara mereka dengan alasan sendiri-sendiri.

Tak terasa waktu berjalan demikian cepat, 6 (enam) bulan sudah berlalu sejak kejadian tersebut. Buat Mina kejadian tersebut merupakan mimpi buruk yang tak begitu saja bisa dihilangkan. Sampai saat ini seakan-akan masih terasa tangan besar berbulu dari laki laki India tersebut yang merangkulnya dengan erat tubuhnya yang langsing itu, disamping perasaan tak berdaya menelungkupinya waktu tangan tersebut mengelus-elus seluruh tubuhnya dan bermain-main pada kedua buah dadanya dan yang lebih menggelisahkannya lagi adalah perasaan yang masih membekas pada pangkal pahanya sampai sekarang. Terlebih-lebih waktu Mina sedang tidur telentang di tempat tidurnya, terbayang dan terasa kemaluan besar hitam laki laki tersebut mengaduk-aduk lobang kemaluannya yang menimbulkan perasaan sensasi dan membuat seluruh tubuh Mina panas dingin diliputi kenikmatan yang tak terbayangkannya. Kadang- kadang ada perasaan yang mendesaknya untuk mau lagi mengalami peristiwa itu, tapi di lain pihak perasaan halusnya dan harga diri sebagai seorang perempuan yang bermartabat tinggi, mengingatkan bahwa peristiwa yang dialami itu adalah pemerkosaan yang brutal yang tak pantas untuk diingat-ingat kembali.

Hari demi hari berlalu dengan cepat tanpa ada kejadian istimewa, pekerjaan-pekerjaan di kantornya semakin sibuk menyita waktu Mina, sehingga kejadian tersebut mulai bisa dilupakannya. Sampai
pada suatu hari, tiba-tiba terjadi demonstrasi para mahasiswa di sekitar Bundaran Semanggi tak jauh dari kantor tempat Mina bekerja. Karena situasi pada waktu itu sangat memanas, maka pimpinan kantor memutuskan untuk memulangkan para karyawannya lebih awal untuk mencegah terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Waktu menunjukan pukul 14.30 siang, setiap karyawan buru-buru mengemasi barang-barangnya di atas meja, mengunci laci dan lemari-lemari pada ruang kerja masing-masing dan cepat-cepat turun dari gedung kantor untuk buru-buru pulang. Demikian juga dengan Mina, dengan cepat dia membereskan surat-surat yang bertebaran di atas meja kerjanya dan segera dimasukkan ke dalam laci
meja kerjanya. Sesudah menguncinya dengan rapi Mina segera keluar ruang kerjanya dan cepat-cepat menuju lift untuk turun ke bawah.

Di lantai 25 tempat Mina bekerja itu sudah kosong, seluruh karyawan sudah turun terlebih dahulu,cuma Mina sendirian yang menunggu lift untuk turun ke bawah. Sesudah lift yang turun dari atas
terbuka, Mina dengan cepat segera masuk ke dalamnya dan segera lift itu menutup kembali dan bergerak turun. Tiba-tiba Mina menyadari, dia cuma berdua dengan seseorang di dalam lift tersebut
dan waktu bersamaan orang tersebut menyapa Mina dengan halus,

“Mina, mau pulang juga ya?” dengan kaget Mina segera mengangkat mukanya dan melihat ke belakang, ke arah suara tersebut berasal. Mukanya mendadak menjadi merah sesudah menyadari
bahwa orang tersebut yang cuma berdua saja dengan dia adalah Pak Abdul yang bejad itu. Mina cuma diam tak menyambut sapaan Pak Abdul tersebut. Pak Abdul mencoba menawarkan jasanya untuk
mengantar Mina pulang dengan alasan pada waktu itu kendaraan umum tak ada yang beroperasi akibat demonstrasi para mahasiswa di sepanjang jalan Sudirman. Akan tetapi tawaran Pak Abdul itu
ditolak secara halus oleh Mina.

Tiba di lantai dasar, begitu lift terbuka, Mina buru-buru keluar dan berjalan ke depan gedung untuk mencari taksi, sementara Pak Abdul menuju tempat parkir untuk mengambil mobilnya yang kebetulan hari itu dibawa sendiri olehnya tanpa supir. dengan gelisah Mina menunggu taksi di depan kantor, akan tetapi tak terlihat satupun taksi dan kendaraan umum lainnya melintas di depan gedung tersebut, sementara aksi mahasiswa yang sedang berdemonstrasi di sepanjang jalan tersebut semakin panas saja. Sementara dalam kegelisahan itu, tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depannya dan waktu kaca jendela mobil tersebut terbuka, kepala Pak Abdul menongol keluar,

“Ayolah, jangan takut, mari kuantar kamu pulang, keadaan semakin berbahaya kalau kamu terjebak disini!” Melihat situasi sekelilingnya yang semakin gawat itu, dengan terpaksa Mina menerima ajakan Pak Abdul tersebut. dengan cepat Mina masuk ke dalam mobil Pak Abdul dan mobil tersebut segera meninggalkan tepat tersebut. Di dalam mobil, Pak Abdul menanyakan Mina arah tempat rumah tinggal Mina. Segera Mina menjelaskan bahwa dia tinggal di daerah Kebayoran Baru. Karena arah ke Kebayoran Baru melalui Jl. Sudirman tertutup oleh para mahasiswa yang sedang berdemonstrasi tersebut, maka Pak Abdul mengambil arah Jl. Gatot Subroto untuk memutar melalui Jl. Buncit Raya masuk ke daerah Kebayoran Baru. Akan tetapi sepanjang jalan Gatot Subroto ternyata macet total, akhirnya Pak Abdul mengusulkan untuk mampir dulu ke apartement kawannya yang terletak di dekat situ sambil menunggu lalu lintas lancar kembali. Karena tak ada pilihan lain, maka akhirnya Mina menyetujui usul tersebut. Mendapat persetujuan Mina, segera Pak Abdul mengambil jalur kiri dari jalan dan kemudian membelok pada sebuah jalan kecil yang menuju ke sebuah bangunan apartement yang tak jauh letaknya.

Sesudah memarkir mobilnya, keduanya masuk ke lobby dan menuju lift. Apartment kawan Mr. Abdul terletak di lantai 9, sesudah lift berhenti mereka menuju ke apartement bernomor 916. Mr.
Abdul segera memencet bel yang terletak depan pintu dan tak lama kemudian pintunya terbuka dan terlihat seorang lelaki India yang berumur kurang lebih 35 tahun, berparas tampan dengan tubuh yang tinggi tegap dan berkulit gelap dengan kedua tangannya dan dadanya yang bidang ditumbuhi rambut hitam lebat. Pak Abdul segera memperkenalkan Mina kepada kawannya yang ternyata bernama Amiin yang adalah seorang tenaga ahli pada sebuah pabrik tekstil yang terletak di Jakarta Selatan.

Kedua laki laki tersebut terlibat sebentar dalam percakapan dalam bahasa mereka, yang tak dimengerti oleh Mina, yang cuma bisa memkamung mereka dengan pkamungan mata curiga. Sesudah mengambil tempat duduk pada sebuah kursi panjang yang terletak di ruangan tamu, Mina memperhatikan keadaan apartement tersebut. Apartement itu cuma terdiri dari satu kamar, beserta ruang duduk yang menyambung menjadi satu dengan ruang makan dan dapur yang terletak paling ujung dari ruangan tersebut. Terlihat apartement tersebut adalah apartement yang dihuni oleh bujangan, dimana pada tempat cuci piring terlihat piring dan gelas kotor masih menggeletak belum dicuci.

Sesudah berbincang-bincang sejenak, Amiin meminta diri sebentar untuk keluar, karena akan membeli minuman dingin dan makanan kecil di toko makanan yang terletak di lantai dasar. Sepergian Amiin, suasana di antara Mina dan Pak Abdul menjadi agak kikuk, kepala Mina cuma tertunduk ke bawah tanpa berani memkamung ke arah Pak Abdul. Terlihat bibir bawah Mina agak bergetar dan kedua jari-jari tangannya saling menggenggam dengan erat. Mina agak grogi, sambil membayangkan apa yang sudah terjadi beberapa bulan lalu, waktu laki laki di hadapannya itu memperkosanya dengan brutal.

Terlintas dengan jelas bagaimana laki laki tersebut menekan tubuhnya ke atas meja dan mengangkangi kedua pahanya, serta menyetubuhinya dengan ganas. Seakan-akan masih terasa ngilu kemaluannya dikocok-kocok oleh senjata laki laki tersebut, akan tetapi perasaan nikmat tiba-tiba melkamunya waktu membayangkan kedua puting susunya tergesek-gesek pada dada bidang berambut tebal dari Pak Abdul, waktu dia terduduk dan terlonjak-lonjak di atas pangkuan Mr. Abdul karena senjata Pak Abdul menyodok-nyodok lobang kemaluannya. Membayangkan hal tersebut, tiba-tiba kemaluannya dirasakan basah.

Melihat raut muka Mina yang berubah-ubah dan matanya yang semakin sayu saja, Pak Abdul yang sudah berpengalaman itu, tak mau melewatkan momentum yang menguntungkannya. Segera dia berpindah duduk di samping Mina pada kursi panjang dan sebelum Mina menyadari apa yang terjadi, kedua tangan Pak Abdul dengan cepat sudah merangkul bahu Mina dan segera menarik tubuh Mina
menempel ke tubuhnya.

Dagu Mina diangkatnya menengadah ke arahnya sehingga kedua mata mereka saling menatap. Mata Pak Abdul berkilat-kilat menatap muka Mina yang ayu itu dan akhirnya terpaku pada kedua bibir Mina yang merah merekah yang sedang bergetar dengan halus. Perlahan-lahan Pak Abdul menundukkan kepalanya dan bibirnya yang kasar yang ditumbuhi kumis lebat menyentuh kedua bibir Mina yang mungil dan perlahan-lahan mulai melumat bibir-bibir yang indah yang sudah pasrah itu. Menjelang beberapa waktu, waktu Pak Abdul mulai merasakan tubuh Mina tak tegang lagi dan bibirnya mulai melemas, maka lidahnya segera ditekan masuk menerobos ke dalam mulut Mina dan menyapu langit-langit dan mempermainkan lidah Mina. Hal ini membuat tubuh Mina bergetar dan kepalanya serasa melayang-layang dan tanpa terasa terdengar keluhan halus keluar dari mulut mungil tersebut,

“Ooohh.. eehhmm..!” Merasakan Mina mulai merespon aksinya itu, Pak Abdul segera meningkatkan serangannya. Secara perlahan-lahan tangannya segera membuka kancing-kancing blouse yang dikenakan Mina dan segera mencopotnya dari tubuh Mina.

Segera terlihat BH Mina yang putih menutupi kedua buah dadanya yang kecil mungil itu. BH tersebut tak bisa bertahan lama melindungi kedua gundukan daging kenyal tersebut, karena segera
tercampakkan oleh tangan-tangan laki laki tersebut. dengan cepat kedua bukit kenyal mungil itu menjadi sasaran mulut dari Pak Abdul, yang segera mencium dan mengisap-hisap puting yang sudah tegang itu.

Tubuh Mina cuma bisa menggeliat-geliat dan dari mulutnya keluar suara seperti orang kepedasan. Melihat keadaan Mina yang sudah pasrah itu, Pak Abdul tak mau menyia-nyiakan momentum yang ada, dengan tangkas kedua tangannya segera melucuti rok dan sekalian CD Mina, sehingga sekarang Mina terbaring telentang di kursi dengan tubuh yang mulus yang tak ditutupi selembar benang pun.

[Baca Juga : Cerita Seks Tidur Bersama SPG Sela Imut dan Cantik]

Laki laki India tersebut menindihkan tubuhnya pada Mina yang sudah terbaring pasrah di kursi, sambil dia memperbaiki posisi tubuhnya agar senyaman mungkin, laki laki tersebut dengan kedua tangannya membuka kaki Mina dan segera menempatkan tubuhnya tepat berada di tengah, di antara kedua paha Mina yang sudah terkangkang itu.beritaseks.com dengan tangan kirinya memegang gagang kemaluannya yang besar itu, laki laki tersebut mulai mengarahkan kemaluannya, ke arah sasarannya yang sudah pasrah terbuka di bawahnya. Begitu kepala kemaluan bertemu dengan belahan bibir kemaluan luarnya, tubuh Mina terlihat bergetar dan kedua tangannya mencengkeram dengan kuat pada kursi,

Pandangan  matanya menjadi sayu, parasnya keringatan. dengan perlahan-lahan Pak Abdul mulai mendorong kemaluannya memasuki relung tubuh Mina yang paling rahasia itu. Seirama dengan masuknya kemaluan Pak Abdul yang besar itu, mata Mina terlihat membalik ke atas dan rintihan nikmatnya terdengar jelas keluar dari mulut mungilnya,

“Aahh.. eehhmm..” pada mulanya agak susah juga masuknya, sedikit-sedikit, terlihat Pak Abdul menggerakkan bokongnya maju mundur dengan perlahan-lahan, sambil mulutnya mencium bibir indah Mina. Tak berselang kemudian tiba-tiba dengan suatu sentakan keras, laki laki tersebut menekan pinggulnya dan terus mendorong kemaluannya, sehingga terbenam seluruhnya ke dalam lobang kemaluan Mina. Pas waktu mentok tak bisa masuk lagi Mina menggigit bibirnya, dan..

“Aahdduhh..” terdengar jeritan halus kesakitan ataupun mungkin kenikmatan keluar dari mulutnya.

Selanjutnya pelan-pelan Pak Abdul mulai menggerakkan keluar masuk kemaluannya, kursi itu berderit-derit menahan gerakan dan tekanan tubuh Pak Abdul yang besar itu pada tubuh mungil
Mina, kembali rintihan, desahan, dan lenguhan khas kenikmatan terdengar memenuhi ruangan, semakin lama semakin keras, tubuh Mina menggeliat dalam pelukan ketat Pak Abdul yang besar,
kadang-kadang terlihat Mina mengangkat kepalanya, giginya menggigit bibir bawahnya menahan kenikmatan yang melkamu seluruh pori-pori tubuhnya, kadang-kadang dia menjerit kecil kalau laki laki India tersebut menekan terlampau dalam.

Beberapa waktu kemudian, rintihan Mina semakin keras, dan cairan tubuhnya terasa semakin banyak, tubuhnya melenting kaku dan dari mulutnya keluar suara seperti orang sekarat, Mina tengah dibuai perasaannya yang sedang menuju puncak kenikmatan. Parasnya benar-benar cantik pada waktu itu, sesudah didera depresi sekian lama, sepertinya ini semacam pelepasan buat dia.

Bagian dalam dinding kemaluannya menjepit keras dan berdenyut-denyut, tubuhnya terhentak-hentak, Mina mengalami orgasme yang dahsyat, yang membuat perasaannya melayang-layang dan sesudah masa kenikmatan itu mereda, tubuhnya terhempas lemas di atas kursi. Dadanya terlihat naik turun dengan nafas memburu seakan-akan orang yang baru menyelesaikan lari cepat 100 m dan kedua matanya terkatup rapat. Bintik-bintik keringat menghias pelipisnya menkamukan satu ronde dari suatu pergulatan seru yang banyak memakan tenaga, yang baru saja diselesaikannya.

Akan tetapi bagi Pak Abdul pertarungan ini belum selesai, bahkan baginya ini baru babak permulaan ataupun babak pemanasan saja. Melihat Mina yang ayu itu sudah terkapar lemas itu dengan kedua matanya yang tertutup dan tubuhnya yang langsing itu tergolek pasrah, menimbulkan suatu sensasi pada Pak Abdul. Laki laki India tersebut sangat bersyukur bisa menguasai dan menikmati tubuh perempuan ayu tersebut yang langsing dan mulus itu. dengan kemaluannya yang besar masih terbenam dalam kemaluan perempuan tersebut, Pak Abdul memeluk tubuh Mina dan mengangkatnya dari kursi.

Sekarang tubuh yang langsing dari perempuan tersebut digendong oleh laki laki tersebut, kedua bukit kecil dengan putingnya yang menonjol keras dari buah dada Mina tertekan rapat dan tergesek-gesek pada rambut-rambut lebat pada dada Pak Abdul. Kepala Mina terkulai lemas berskamur pada pundak laki laki tersebut, kedua tangan Pak Abdul memegang kedua bongkahan bokong Mina dan kedua kaki Mina melingkar pada pinggang Pak Abdul.

Dari belakang kelihatan belahan bokong Mina merekah dan kemaluan hitam besar laki laki India tersebut masih bersarang di dalam lobang kemaluan perempuan tersebut yang menjepit rapat gagang kemaluan tersebut. Pak Abdul membawa tubuh perempuan tersebut merapat ke tembok ruangan tersebut, menekannya di tembok dan mulai menggerakan bokongnya sendiri maju mundur menekan bokong Mina ke tembok, akibatnya kemaluanku yang hitam besar itu menerobos keluar masuk kemaluan Mina yang sudah basah oleh cairan kenikmatan yang keluar pada waktu perempuan itu mengalami orgasme. Gerakan bokong laki laki itu semakin lama semakin cepat dan tekanannya semakin dalam saja. Tubuh Mina menggeliat-geliat,

“Ooohh.. oohh.. eehhmm..!” suara lirih terdengar keluar dari mulut Mina setiap kali laki laki
tersebut menekan bokongnya dengan kuat. Sementara sedang asyik-asyiknya Pak Abdul mengerjai Mina yang sudah lemas itu, tiba-tiba pintu apartement itu terbuka dari luar dan Amiin yang katanya hendak membeli minuman masuk, kedua tangannya membawa minuman Fanta merah 2 botol besar. Dia melihat sejenak pada aksi Mr. Abdul yang sedang mengerjai Mina itu dengan senyum-senyum. Sementara itu Mina yang terkejut dengan kedatangan Amiin tersebut, merasa sangat malu dan mencoba melepaskan diri dari Pak Abdul, akan tetapi Pak Abdul dengan kuat tetap memeluk Mina dan melanjutkan kegiatannya itu.

Kemudian Pak Abdul dengan tetap menancapkan kemaluannya ke dalam kemaluan Mina mengambil posisi duduk di kursi dengan kedua kakinya terjulur mengangkang di lantai dan Mina berada dalam posisi duduk di atas pinggul Pak Abdul dengan kedua kakinya terkangkang di samping kiri kanan pinggul Mr. Abdul. Kemaluan Pak Abdul tetap berada dalam kemaluan Mina dan sekarang kedua tangan Mr. Abdul memegang pinggul Mina dan mengangkat ke atas dan menekan kembali ke bawah berulang-ulang sehingga kemaluan Mina sekarang yang terlihat aktif menelan dan mengeluarkan kemaluan hitam besar itu.

Sementara itu Amiin yang sudah meletakkan minuman yang dibawanya ke atas meja, dengan cepat
segera melepaskan baju yang dikenakannya beserta sekalian CD-nya, sehingga telanjang bulat. Terlihat senjatanya yang tak kalah besarnya dengan Pak Abdul sudah tegang siap tempur. Tubuhnya tegap berbulu dengan kedua pahanya yang gempal juga ditutupi rambut tebal. Kemudian Amiin mendekati kedua orang yang sedang bergelut di kursi itu dan berjongkok di antara kedua kaki Pak Abdul yang terbuka, sehingga posisinya tepat berada di belakang bokong Mina.

Melihat itu Mina segera menyadari akan bahaya yang bakal menimpanya dan mencoba memberontak, akan tetapi dengan cepat kedua tangan Pak Abdul segera membekap tubuh Mina ke
arah tubuhnya, sehingga Mina tertelungkup di atas tubuh Pak Abdul yang berskamur setengah tidur
pada kursi. Rupanya dalam hal mengerjai perempuan secara bersama-sama, ini bukan merupakan yang pertama kali mereka lakukan, pada 2 minggu yang lalu, mereka juga menggarap Intan, perempuan manis yang bertubuh putih langsing yang bekerja pada perusahaan tempat Amiin bekerja.

Masih terbayang-bayang di benak Amiin bagaimana tubuh putih mulus Intan menggeliat-geliat dan jeritan-jeritan tertahan yang keluar dari mulutnya, waktu kemaluannya mulai menerobos belahan bokong Intan dalam posisi yang sama seperti waktu ini. Amiin bertekad untuk merasakan lagi pengalaman yang mengasyikan itu.

Amiin yang sudah berada tepat di posisi belakang bokong Mina, menundukan kepalanya dan menjilat-jilat bokong Mina. Lidahnya bermain-main pada lobang dubur Mina, sehingga menimbulkan perasaan yang sangat geli pada Mina yang tak bisa dilukiskan, akibatnya tubuh Mina menggeliat-geliat dengan kuat dan.

“Aagghh.. jaanggaan.. jaanggaan.. lakukan itu!” Mina berusaha melepaskan diri, akan tetapi bekapan tangan Pak Abdul pada tubuhnya terlalu kuat, sehingga Mina cuma bisa menggerak-gerakan  bokongnya ke kiri kanan, tetapi juga tak bisa bergeser terlalu jauh, karena kemaluan besar Pak Abdul masih tertancap di dalam kemaluan Mina.

Amiin melanjutkan kegiatannya itu dan sekarang dia membasahi bokong dan bagian dubur Mina dengan ludahnya, sementara dengan ibu jarinya yang sudah basah dengan ludah, mulai ditekan masuk ke dalam lobang dubur Mina dan diputar-putar di sana. Mina terus menggeliat-geliat dan mendesah,

“Jaannggaann jaannggaan.. aadduuhh.. aadduuhh.. saakiitt.. saakiitt..!” akan tetapi Amiin tak menanggapinya dan terus melanjutkan kegiatannya. Selang sewaktu sesudah merasa cukup membasahinya, Amiin sambil memegang dengan tangan kiri kemaluannya yang sudah tegang itu, menempatkan kepala kemaluannya tepat di tengah lobang masuk dubur Mina yang sudah basah dan
licin itu. Kemudian Amiin membuka belahan bokong Mina lebar-lebar.

“aaduhh, janggaann! Sakkiit! aammpuunn, aammppuunn! Aagkkh” Amiin mulai mendorong masuk, terus masuk. Sementara Mina menjerit-jerit dan menggelepar-gelepar kesakitan. Mina meronta-
ronta tak berdaya, cuma semakin menambah gairah Amiin untuk terus mendorong masuk. Mina terus menjerit, waktu perlahan seluruh kemaluan hitam besar Amiin masuk ke duburnya.

“aauugghh..! Saakkiit! jerit Mina waktu Amiin mulai bergerak pelan-pelan keluar masuk dubur Mina. Akhirnya dengan tubuh berkeringat menahan sakit, Mina terkulai lemas tertelungkup di atas
tubuh Pak Abdul kelelahan dan tak berdaya. Secara berirama Amiin menekan dan menarik kemaluannya dari lobang dubur Mina, dimana setiap kali Amiin menekan ke bawah, bukan saja kemaluannya yang terbenam ke dalam lobang dubur Mina, tetapi kemaluan Pak Abdul juga tertekan masuk lebih dalam ke dalam lobang kemaluan Mina.

Benar-benar sangat menyesakkan melihat kedua kemaluan besar hitam itu berada di kedua lobang bawah Mina.beritaseks.com Terlihat kedua kaki Mina yang terkangkang itu bergetar-getar lemah
setiap kali Amiin menekan masuk kemaluannya ke dalam lobang duburnya. Dalam kesakitan dan ketakberdayaan itu, Mina sudah pasrah menerima perlakuan kedua laki laki tersebut.
Tak lama kemudian mereka bertukar posisi, sekarang Amiin duduk melonjor di kursi dengan kemaluannya tetap berada dalam lobang dubur Mina, sehingga tubuh Mina tertidur telentang di
atas tubuh Amiin dengan kedua kakinya terpentang lebar ditarik melebar oleh kedua kaki Amiin dari bawah dan Pak Abdul mengambil posisi di atas Mina. Pak Abdul mulai memompa kemaluannya
keluar masuk kemaluan Mina, yang sekarang semakin basah saja, cairan pelumas yang keluar dari dalam kemaluan Mina mengalir ke bawah, sehingga membasahi dan melicinkan lobang duburnya, hal ini membuat kemaluan Amiin yang sedang bekerja pada lobang duburnya menjadi licin dan lancar, sehingga dengan perlahan-lahan perasaan sakit yang dirasakan Mina berangsur-angsur hilang diganti dengan perasaan nikmat yang merambat ke seluruh tubuhnya.

Mina mulai bisa menikmati kedua kemaluan besar laki-laki tersebut yang sedang menggarap kemaluan dan lobang duburnya. Perlahan-lahan perasaan nikmat yang dirasakannya melingkupi
segenap kesadarannya, menjalar dengan deras tak terbendung seperti air terjun yang tumpah deras ke dalam danau penampungan, menimbulkan getaran hebat pada seluruh bagian tubuhnya, tak
terkendali dan meletup menjadi suatu orgasme yang spektakuler melkamunya. Sesudah itu tubuhnya terkulai lemas, Mina telentang pasrah seakan-akan pingsan dengan kedua matanya terkatup.

Melihat keadaan Mina itu semakin membangkitkan nafsu Pak Abdul, laki laki tersebut menjadi sangat kasar dan kedua tangan Pak Abdul memegang pinggul Mina dan laki laki tersebut menekan pinggulnya keras-keras ke depan dan

“Aduuh.. aauugghh..!” keluh Mina merasakan seakan-akan kemaluannya terbelah dua diterobos kemaluan Pak Abdul yang besar itu. Kedua mata Mina terbelalak, kakinya menggelepar-gelepar dengan
kuatnya diikuti tubuhnya yang meliuk-liuk menahan gempuran kemaluan Pak Abdul pada kemaluannya. dengan buasnya Pak Abdul menggerakkan pinggulnya maju mundur dengan cepat dan keras, sehingga
kemaluannya keluar masuk pada kemaluan Mina yang sempit itu. Pak Abdul merasa kemaluannya seperti dijepit dan dipijit-pijit sedangkan Mina merasakan kemaluan laki laki tersebut seakan-akan
sampai pada dadanya, mengaduk-aduk di dalamnya, di samping itu suatu perasaan yang sangat aneh mulai terasa menjalar dari bagian bawah tubuhnya bersumber dari kemaluannya, terus ke seluruh
tubuhnya terasa sampai pada ujung-ujung jari-jarinya.

Mina tak bisa menggambarkan perasaan yang sedang menyelimutinya, akan tetapi tubuhnya kembali serasa mulai melayang-layang dan suatu perasaan nikmat yang tak bisa dilukiskan terasa menyelimuti seluruh tubuhnya. Hal yang bisa dilakukannya pada waktu itu cuma mengerang-erang,

“aahh.. sshh oouusshh!” sampai suatu waktu perasaan nikmatnya itu tak bisa dikendalikan lagi serasa menjalar dan menguasai seluruh tubuhnya dan tiba-tiba meledak membajiri keluar berupa
suatu orgasme yang dahsyat yang mengakibatkan seluruh tubuhnya bergetar tak terkendali disertai tangannya yang menggapai-gapai seakan-akan orang yang mau tenggelam mencari pegangan. Kedua
kakinya berkelejotan. Dari mulut Mina keluar suatu erangan,

“aaduhh.. laagii.. laagii.. oohh.. oohh..” Hal ini berlangsung kurang lebih 20 detik terus menerus.

Sementara itu kedua laki laki itu terus melakukan aktivitasnya, dengan memompa kemaluan-kemaluan mereka keluar masuk kemaluan dan dubur. Pak Abdul menjadi sangat terangsang melihat ekspresi muka Mina dan tiba-tiba Pak Abdul merasakan bagian dalam kemaluan Mina mulai bergerak-gerak melakukan pijitan-pijitan kuat pada keseluruhan gagang kemaluannya. Gerakan kaki Mina disertai goyangan pinggulnya mendatangkan suatu kenikmatan pada kemaluan kedua laki laki tersebut terasa seperti diurut-urut dan diputar-putar.

Tiba-tiba secara bersamaan Pak Abdul dan Amiin merasakan sesuatu gelombang yang melkamu dari di dalam tubuh mereka, mencari jalan keluar melalui kemaluan masing-masing, terasa suatu ledakan yang tiba-tiba mendorong keluar, sehingga secara besamaan kemaluan mereka terasa membengkak seakan-akan mau pecah dan..

“Aaaaahhh....” secara bersamaan tangan-tangan mereka memeluk erat-erat tubuh Mina dan pinggul mereka dengan kekuatan penuh yang satu menekan ke bawah dalam-dalam pada pinggul Mina yang
mengakibatkan keseluruhan kemaluannya terbenam ke dalam kemaluan Mina, disertai semburan air mani yang keluar dan menyemprot secara deras ke dalam kemaluan Mina, sedang Amiin mengangkat ke atas pinggulnya mendorong masuk kemaluan terbenam habis ke dalam lobang dubur Mina, sambil menyemburkan cairan kental panas ke dalam lobang dubur Mina.beritaseks.com Menerima semburan cairan kental panas pada lobang kemaluan dan lobang duburnya Mina merasakan suatu sensasi yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata, cuma reaksi tubuhnya yang bergetar-getar dan ekspresi mukanya yang seakan-akan merasakan suatu kengiluan yang tak terbayangkan, diikuti tubuhnya yang tergolek lemas, tanpa bisa bergerak. Mina terlena oleh kedahsyatan orgasme yang dialaminya dan diterima dari kedua laki laki tersebut.

Sesudah beristirahat sejenak, Amiin dengan cepat segera pulih kembali dan kemaluannya sudah tegak dengan perkasa siap tempur. Mina yang masih telentang lemas di atas kursi tak diberi kesempatan oleh Amiin, segera ditindihnya. dengan cepat kemaluannya dibenamkan ke dalam kemaluan Mina dan Amiin terus mengerjai Mina yang kelihatan sudah sangat lemas dan cuma bisa menuruti saja apa yang diinginkan oleh Amiin. Berkali-kali kelihatan Mina mengalami orgasme yang dahsyat, itu kelihatan tiap kali dari getaran tubuhnya yang diikuti oleh kedua kakinya yang berkelejotan.

Kedua matanya terlihat sayu, seakan-akan orang yang sudah sangat mengantuk.
Pak Abdul dan Amiin terus mengerjai perempuan ayu tersebut secara bergantian terus-menerus sampai menjelang sore hari. Mina mengalami orgasme berulang-ulang sepanjang waktu
itu.

Menjelang jam 5 sore mereka menghentikan kegiatannya, meninggalkan Mina yang telentang lemas di atas kursi dengan kaki yang terkangkang dan dari kemaluannya masih mengalir sisa-sisa air mani dari kedua laki laki tersebut. Sejam kemudian sesudah tenaganya pulih, Mina dengan tertatih-tatih bangkit dari kursi dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Sesudah itu bersama Pak Abdul yang setengah memapahnya mereka pamitan dan Pak Abdul mengantar Mina ke rumahnya. Sepanjang jalan pulang, Mina cuma bisa berdiam diri merenung akan apa yang baru saja dialaminya. Ada perasaan bingung yang melkamu dirinya yaitu antara perasaan puas atas kenikmatan yang dirasakannya dan perasaan benci pada kedua laki laki tersebut atas perlakuan mereka terhadap dirinya.

Kejadian ini merupakan pengalaman buruk yang terakhir yang dialami Mina, karena tak lama kemudian Pak Abdul dan para tenaga asing di group perusahaan tempat Mina bekerja memutuskan untuk tak lagi memperpanjang kontrak kerja mereka berhubung dengan krisis ekonomi yang terjadi yang berdampak juga pada usaha group perusahaan tersebut.

Setahun kemudian Mina bertemu dengan seorang lelaki yang berasal dari pulau seberang yang sangat mempesonanya dan juga sangat mencintainya dan sesudah berpacaran beberapa bulan, mereka melanjutkan dengan pernikahan. Mina sekarang masih tetap bekerja pada perusahaan itu dan dalam kehidupan keluarganya hidupnya sangat berbahagia dengan suaminya yang penuh pengertian, sehingga secara perlahan-lahan ia bisa melupakan segala kejadian buruk yang pernah dialaminya itu, serta bisa menikmati tumpahan cinta kasih suaminya padanya.



Cerita Seks Terbaru, cerita seks bergambar, cerita dewasa terbaru, cerpen seks bergambar

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.